Recent post
Archive for November 2014
Penanganan Gangguan
A. KEGIATAN-KEGIATAN YANG DILAKUKAN PADA SAAT PSG
Banyak kegiatan yang penulis lakukan
pada saat melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di Divisi Infratel
Banjarmasin, salah satu nya adalah melakukan penanganan gangguan jaringan optic
NMS di daerah Tambak Sirang. Dan kejadian itu yang akan penulis jadikan sebuah
laporan Pendidikan Sistem Ganda (PSG).
Pada hari Selasa tanggal 23
September 2014 seperti biasa penulis berangkat menuju Divisi Infratel
Banjarmasin pada pukul 08.30 WITA untuk melaksanakan PSG, dan melakukan absensi
terlebih dahulu.
Sekitar pukul 09.15 WITA penulis
mendapat berita dari STO Ulin melalui pembimbing lapangan bahwa ada gangguan
kabel optic di daerah Kampung Tambak Sirang. Dengan senang hati penulis pun
berangkat menuju STO Ulin secepat nya. Sesampainya di STO Ulin penulis langsung
berangkat ke lokasi tempat terjadinya bending menggunakan mobil bersama
pembimbing lapangan dari STO Ulin. Jarak ke lokasi sekitar ± 2,5 km dari STO
Ulin.
Sebelum menuju lokasi biasanya kita
melakukan pengukuran dulu dari ODF (Optical
Distribution Frame) menggunakan OTDR (Optical
Time Domain Reflectometer). Setelah sampai dilokasi kita cari dulu tempat
kabel yang mudah terlihat seperti di gorong gorong atau di parit pinggir jalan.
Setelah menemukan kabel tersebut kita persiapkan dulu peralatan yang digunakan
untuk mengukur jarak dari tempat kita berhenti menuju tempat terjadinya
gangguan. Alat yang mesti di persiapkan adalah sbb :
a.
OTDR, alat untuk mengukur jarak dari tempat kita
berhenti ke lokasi terjadinya gangguan.
b.
Pigtail,
sebagai sarana penghubung antara core dan OTDR
c.
Fusion
Splicer, untuk menyambungkan core dengan Pigtail
d.
Lupsheat
Cutter, untuk mengupas coating
e.
Cable
stripper
f.
Fiber
Cleaver, untuk memotong serat optic.
g.
Gergaji Besi
h.
Alcohol 95%
i.
Tissue
j.
Kain Majun
k.
Minyak Tanah
l.
Cangkul dan linggis
Sebelum
melakukan kegiatan usahakan yang melakukan pencarian kabel kedalam
gorong-gorong atau selokan hanya 2 orang atau lebih, sisakan 1 orang untuk
melakukan Splicing. Cari tempat yang nyaman untuk melakukan splicing dan
pengukuran, usahakan untuk menjaga SSK (Sarana Sambung Kabel) tetap bersih dan
aman.
Langkah
– langkah pengupasan kabel :
a.
Potong pipa PVC/Galvanis beserta kabel ± 3 meter
menggunakan gergaji besi.
b.
Kupas pipa PVC dan keluarkan kabel dari dalam pipa.
c.
Potong kulit luar kabel sepanjang 20 cm dari kepala
kabel dengan cutter.
d.
Belah kabel dengan menggunakan benang yang terdapat
didalam kulit luar PE.
e.
Bukalah pita katun dan uraikan tube-tube tersebut.
f.
Bersihkan tube dari jelly yang masih menempel dengan
kain majun yang sudah dibasahi dengan minyak tanah.
g.
Kupas tube tersebut menggunakan cable stripper hingga
core yang terdapat di dalam tube terlihat.
h.
Bersihkan jelly yang terdapat pada serat optic dengan
menggunakan tissue. yang di basahi alcohol 95%
Langkah-langkah penanganan gangguan
:
a.
Pilih tube dan core yang akan di ukur minimal 4 core.
b.
Kupas bagian coating menggunakan lupsheat cutter
sepanjang ± 5 cm, posisikan lupsheat cutter agak miring , tahan lalu tarik
perlahan.
c.
Setelah terkupas bersihkan core dengan tissue yang
dibasahi alcohol 95%.
d.
Ratakan ujung core menggunakan Fiber Cleaver
dengan ukuran yang telah di tentukan.
e.
Lakukan hal yang sama terhadap pigtail.
f.
Kupas bagian luar pigtail sepanjang ± 5 cm.
g.
Kupas bagian coating yang terdapat pada core pigtail.
h.
Ratakan ujung core pigtail dengan Fiber Cleaver,
usahakan lebih panjang dari core pada kabel.
i.
Kemudian buka kedua klem Fusion Splicer yang telah di persiapkan dari
awal dan masukkan kedua core ke dalam splicer dengan menempatkan kedua ujung
ditengah-tengah jarak antara 1-2 mm.
j.
Tutup splicer dan akan secara otomatis splicer akan
menyambung kedua core tersebut dengan teknik peleburan. Setelah selesai tekan
tombol RESET tunggu hingga tampilan layar menyatakan READY yang artinya core
siap untuk di gunakan.
k.
Setelah itu sambungkan konektor pigtail dengan OTDR
yang sudah di persiapkan dari awal.
l.
Ukur dan ulangi cara tersebut, jangan lupa untuk
mencatat hasil pengukuran.
m. Setelah
hasil didapat kan (contoh : 1320 m) lakukan penelusuran kabel menggunakan alat
ukur yang sering disebut dengan geledekan.
n.
Setelah didapat jarak dimana letak terjadinya gangguan
pada kabel lihat dulu situasi sekitar daerah terjadinya gangguan setelah
itu gali tanah yang di dalam nya
tertanam kabel .
o.
Setelah ditemukan pipa PVC kabel kupas kembali pipa
PVC dan potong kabel, setelah itu lakukan pengupasan dan pengukuran ulang.
p.
Laporkan hasil penelusuran kepada pihak STO ulin untuk
meminta konfirmasi.
Kegiatan Pendidikan Sistem Ganda
A. Gambaran Umum
Speedy adalah layanan akses internet dari PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (PT. TELKOM), berbasis teknologi akses Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL), yang memungkinkan terjadinya komunikasi data dan suara secara bersamaan (simultan) melalui satu saluran telepon biasa, dengan mempergunakan Speedy, saluran telepon tetap dapat dipergunakan untuk menelepon bersamaan dengan akses internet.
B.
Pekerjaan
yang dilakukan
Kegiatan PSG penulis ini berlangsung selama 3 bulan
dari tanggal 1 Juli 2013 sampai 27
September 2013 di DIVA Telkom Yogyakarata, setiap pagi tepatnya jam 08.00 WIB
penulis sudah menuju keruangan MDF, sesampainya di sana penulis langsung absen
dan harus mengeluarkan alat-alat kerja seperti tang potong, insertion tool, dan
microtest dari sebuah lemari. Setelah semua alat kerja disiapkan, penulis
langsung melakukan penjumperan sesuai dengan perintah pembimbing lapangan.
C.
Prosedur
Kerja
1. Langkah-langkah
Penjumperan Telepon
a. Ambil
Surat Perintah Kerja (SPK) yang sudah di print / cetak, lihat data teknik yang
tertera.
b. Cek
nomor telpon di bagian Blok Horizontal menggunakan Microtest. Setelah itu
cocokkan dengan data teknik di Surat Perintah Kerja.
c. Setelah
dilakukan pengecekan, tahap selanjutnya dilakukan penarikan kabel dan
penjumperan sesuai dengan ketentuan yang telah tertera pada Surat Perintah
Kerja yang telah di cetak.
d. Alur
penarikan nya adalah dari terminal blok Horizontal/EQN ke terminal blok Primer menggunakan kabel jumper biru putih.
e. Lalu
terminasi di masing-masing blok Horizontal maupun blok Vertikal dengan
mengunakan insertion tool.
f. Kemudian
ceklah nomor pada terminal blok Vertikal/Primer, cocokan dengan teliti dan
benar sesuai Surat Perintah Kerja.
g. Setelah
cocok maka jumperan telpon telah selesai.
2. Langkah-langkah
Penjumperan Speedy
a. Sama
dengan Penjumperan telepon hal yang pertama dilakukan pada penjumperan speedy
adalah ambil SPK dan lihat data teknik yang tertera disitu.
b. Cek
nomor di bagian Blok Vertikal/Primer, dan cek juga di bagian Blok Horizontal/EQN, cocokan dengan data teknik di SPK.
c. Setelah
dilakukan pengecekan, tahap selanjutnyya dilakukan penarikan kabel dan
penjumperan sesuai dengan datek yang telah tertear pada SPK yang sudah dicetak.
d. Alur
penarikan PSB Speedy adalah dari terminal blok Horizontal/EQN ke terminal blok DSLAM-IN dan dari terminal blok DSLAM OUT ke
terminal blok Vertikal/Primer.
e. Lalu
terminasi di masing-masing blok Horizontal/EQN
maupun blok Vertikal/Primer dengan menggunakan insertion tool.
f. Kemudian
ceklah nomor pada terminal blok Vertikal/Primer, cocokan dengan datek yang ada
di SPK.
g. Penjumperan
Pemasangan Baru Speedy telah selesai.
3. Validasi
Data
a. Peralatan
yang digunakan saat Validasi data :
1) Tangga
jika diperlukan.
2) Tes
phone.
3) Peralatan
untuk menulis.
b. Langkah-langkah
Validasi data :
1) Sambungkan
Tes phone pada klem/port yang berisi kabel yang terletak pada terminal blok
Vertikal secara berurutan mulai dari yang terkecil hingga yang terbesar atau
sebaliknya.
2) Bila
terdapat Tone/nada sambung, tekan 141 pada telepon untuk mengetahui status
nomor tersebut, tunggu beberapa saat kemudian catat status nomor tersebut, bila
nomor tersebut belum menyelesaikan biaya administrasi maka tulis “rekening”,
apabila klem/port kabel kosong maka tulis “kosong” pada kertas Validasi.
Setelah
semua pekerjaan selesai dan jam sudah menunjukkan pukul 16.30 WIB, ini saatny
penulis bersiap-siap untuk pulang. Inilah kegiatan penulis selama melaksanakan
Pendidikan Sistem Ganda di Ruangan MDF.
D.
Permasalahan
yang dihadapi
Permasalahan
yang sering di dapat penulis pada waktu melakukan kegiatan PSG di ruangan Main
Distribution Frame (MDF):
1. Sering
berbeda nomor antara nomor yang sudah tertera di SPK dengan nomor yang
terpasang di Blok Horizontal/EQN.
2. Tidak
menyalanya nomor telepon yang sudah terpasang.
E.
Pemecahan
Masalah
1.
Mengatasi
perbedaan nomor pada saat penjumperan
Untuk
mengatasi adanya perbedaan nomor maka penulis harus melakukan pengecekan
terlebih dahulu, sebelum melakukan penjumperan baik Telepon maupun Speedy.
2.
Mengatasi
saluran yang tidak menyala
Untuk mengatasi saluran
telpon yang tidak menyala maka penulis bisa melakukan pengecekan pada terminal
blok Primer dan terminal blok EQN,
maupun bila masih belum menyala maka penulis akan melakukan penjumperan ulang.