Recent post
Archive for 2014
Penanganan Gangguan
A. KEGIATAN-KEGIATAN YANG DILAKUKAN PADA SAAT PSG
Banyak kegiatan yang penulis lakukan
pada saat melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di Divisi Infratel
Banjarmasin, salah satu nya adalah melakukan penanganan gangguan jaringan optic
NMS di daerah Tambak Sirang. Dan kejadian itu yang akan penulis jadikan sebuah
laporan Pendidikan Sistem Ganda (PSG).
Pada hari Selasa tanggal 23
September 2014 seperti biasa penulis berangkat menuju Divisi Infratel
Banjarmasin pada pukul 08.30 WITA untuk melaksanakan PSG, dan melakukan absensi
terlebih dahulu.
Sekitar pukul 09.15 WITA penulis
mendapat berita dari STO Ulin melalui pembimbing lapangan bahwa ada gangguan
kabel optic di daerah Kampung Tambak Sirang. Dengan senang hati penulis pun
berangkat menuju STO Ulin secepat nya. Sesampainya di STO Ulin penulis langsung
berangkat ke lokasi tempat terjadinya bending menggunakan mobil bersama
pembimbing lapangan dari STO Ulin. Jarak ke lokasi sekitar ± 2,5 km dari STO
Ulin.
Sebelum menuju lokasi biasanya kita
melakukan pengukuran dulu dari ODF (Optical
Distribution Frame) menggunakan OTDR (Optical
Time Domain Reflectometer). Setelah sampai dilokasi kita cari dulu tempat
kabel yang mudah terlihat seperti di gorong gorong atau di parit pinggir jalan.
Setelah menemukan kabel tersebut kita persiapkan dulu peralatan yang digunakan
untuk mengukur jarak dari tempat kita berhenti menuju tempat terjadinya
gangguan. Alat yang mesti di persiapkan adalah sbb :
a.
OTDR, alat untuk mengukur jarak dari tempat kita
berhenti ke lokasi terjadinya gangguan.
b.
Pigtail,
sebagai sarana penghubung antara core dan OTDR
c.
Fusion
Splicer, untuk menyambungkan core dengan Pigtail
d.
Lupsheat
Cutter, untuk mengupas coating
e.
Cable
stripper
f.
Fiber
Cleaver, untuk memotong serat optic.
g.
Gergaji Besi
h.
Alcohol 95%
i.
Tissue
j.
Kain Majun
k.
Minyak Tanah
l.
Cangkul dan linggis
Sebelum
melakukan kegiatan usahakan yang melakukan pencarian kabel kedalam
gorong-gorong atau selokan hanya 2 orang atau lebih, sisakan 1 orang untuk
melakukan Splicing. Cari tempat yang nyaman untuk melakukan splicing dan
pengukuran, usahakan untuk menjaga SSK (Sarana Sambung Kabel) tetap bersih dan
aman.
Langkah
– langkah pengupasan kabel :
a.
Potong pipa PVC/Galvanis beserta kabel ± 3 meter
menggunakan gergaji besi.
b.
Kupas pipa PVC dan keluarkan kabel dari dalam pipa.
c.
Potong kulit luar kabel sepanjang 20 cm dari kepala
kabel dengan cutter.
d.
Belah kabel dengan menggunakan benang yang terdapat
didalam kulit luar PE.
e.
Bukalah pita katun dan uraikan tube-tube tersebut.
f.
Bersihkan tube dari jelly yang masih menempel dengan
kain majun yang sudah dibasahi dengan minyak tanah.
g.
Kupas tube tersebut menggunakan cable stripper hingga
core yang terdapat di dalam tube terlihat.
h.
Bersihkan jelly yang terdapat pada serat optic dengan
menggunakan tissue. yang di basahi alcohol 95%
Langkah-langkah penanganan gangguan
:
a.
Pilih tube dan core yang akan di ukur minimal 4 core.
b.
Kupas bagian coating menggunakan lupsheat cutter
sepanjang ± 5 cm, posisikan lupsheat cutter agak miring , tahan lalu tarik
perlahan.
c.
Setelah terkupas bersihkan core dengan tissue yang
dibasahi alcohol 95%.
d.
Ratakan ujung core menggunakan Fiber Cleaver
dengan ukuran yang telah di tentukan.
e.
Lakukan hal yang sama terhadap pigtail.
f.
Kupas bagian luar pigtail sepanjang ± 5 cm.
g.
Kupas bagian coating yang terdapat pada core pigtail.
h.
Ratakan ujung core pigtail dengan Fiber Cleaver,
usahakan lebih panjang dari core pada kabel.
i.
Kemudian buka kedua klem Fusion Splicer yang telah di persiapkan dari
awal dan masukkan kedua core ke dalam splicer dengan menempatkan kedua ujung
ditengah-tengah jarak antara 1-2 mm.
j.
Tutup splicer dan akan secara otomatis splicer akan
menyambung kedua core tersebut dengan teknik peleburan. Setelah selesai tekan
tombol RESET tunggu hingga tampilan layar menyatakan READY yang artinya core
siap untuk di gunakan.
k.
Setelah itu sambungkan konektor pigtail dengan OTDR
yang sudah di persiapkan dari awal.
l.
Ukur dan ulangi cara tersebut, jangan lupa untuk
mencatat hasil pengukuran.
m. Setelah
hasil didapat kan (contoh : 1320 m) lakukan penelusuran kabel menggunakan alat
ukur yang sering disebut dengan geledekan.
n.
Setelah didapat jarak dimana letak terjadinya gangguan
pada kabel lihat dulu situasi sekitar daerah terjadinya gangguan setelah
itu gali tanah yang di dalam nya
tertanam kabel .
o.
Setelah ditemukan pipa PVC kabel kupas kembali pipa
PVC dan potong kabel, setelah itu lakukan pengupasan dan pengukuran ulang.
p.
Laporkan hasil penelusuran kepada pihak STO ulin untuk
meminta konfirmasi.
Kegiatan Pendidikan Sistem Ganda
A. Gambaran Umum
Speedy adalah layanan akses internet dari PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (PT. TELKOM), berbasis teknologi akses Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL), yang memungkinkan terjadinya komunikasi data dan suara secara bersamaan (simultan) melalui satu saluran telepon biasa, dengan mempergunakan Speedy, saluran telepon tetap dapat dipergunakan untuk menelepon bersamaan dengan akses internet.
B.
Pekerjaan
yang dilakukan
Kegiatan PSG penulis ini berlangsung selama 3 bulan
dari tanggal 1 Juli 2013 sampai 27
September 2013 di DIVA Telkom Yogyakarata, setiap pagi tepatnya jam 08.00 WIB
penulis sudah menuju keruangan MDF, sesampainya di sana penulis langsung absen
dan harus mengeluarkan alat-alat kerja seperti tang potong, insertion tool, dan
microtest dari sebuah lemari. Setelah semua alat kerja disiapkan, penulis
langsung melakukan penjumperan sesuai dengan perintah pembimbing lapangan.
C.
Prosedur
Kerja
1. Langkah-langkah
Penjumperan Telepon
a. Ambil
Surat Perintah Kerja (SPK) yang sudah di print / cetak, lihat data teknik yang
tertera.
b. Cek
nomor telpon di bagian Blok Horizontal menggunakan Microtest. Setelah itu
cocokkan dengan data teknik di Surat Perintah Kerja.
c. Setelah
dilakukan pengecekan, tahap selanjutnya dilakukan penarikan kabel dan
penjumperan sesuai dengan ketentuan yang telah tertera pada Surat Perintah
Kerja yang telah di cetak.
d. Alur
penarikan nya adalah dari terminal blok Horizontal/EQN ke terminal blok Primer menggunakan kabel jumper biru putih.
e. Lalu
terminasi di masing-masing blok Horizontal maupun blok Vertikal dengan
mengunakan insertion tool.
f. Kemudian
ceklah nomor pada terminal blok Vertikal/Primer, cocokan dengan teliti dan
benar sesuai Surat Perintah Kerja.
g. Setelah
cocok maka jumperan telpon telah selesai.
2. Langkah-langkah
Penjumperan Speedy
a. Sama
dengan Penjumperan telepon hal yang pertama dilakukan pada penjumperan speedy
adalah ambil SPK dan lihat data teknik yang tertera disitu.
b. Cek
nomor di bagian Blok Vertikal/Primer, dan cek juga di bagian Blok Horizontal/EQN, cocokan dengan data teknik di SPK.
c. Setelah
dilakukan pengecekan, tahap selanjutnyya dilakukan penarikan kabel dan
penjumperan sesuai dengan datek yang telah tertear pada SPK yang sudah dicetak.
d. Alur
penarikan PSB Speedy adalah dari terminal blok Horizontal/EQN ke terminal blok DSLAM-IN dan dari terminal blok DSLAM OUT ke
terminal blok Vertikal/Primer.
e. Lalu
terminasi di masing-masing blok Horizontal/EQN
maupun blok Vertikal/Primer dengan menggunakan insertion tool.
f. Kemudian
ceklah nomor pada terminal blok Vertikal/Primer, cocokan dengan datek yang ada
di SPK.
g. Penjumperan
Pemasangan Baru Speedy telah selesai.
3. Validasi
Data
a. Peralatan
yang digunakan saat Validasi data :
1) Tangga
jika diperlukan.
2) Tes
phone.
3) Peralatan
untuk menulis.
b. Langkah-langkah
Validasi data :
1) Sambungkan
Tes phone pada klem/port yang berisi kabel yang terletak pada terminal blok
Vertikal secara berurutan mulai dari yang terkecil hingga yang terbesar atau
sebaliknya.
2) Bila
terdapat Tone/nada sambung, tekan 141 pada telepon untuk mengetahui status
nomor tersebut, tunggu beberapa saat kemudian catat status nomor tersebut, bila
nomor tersebut belum menyelesaikan biaya administrasi maka tulis “rekening”,
apabila klem/port kabel kosong maka tulis “kosong” pada kertas Validasi.
Setelah
semua pekerjaan selesai dan jam sudah menunjukkan pukul 16.30 WIB, ini saatny
penulis bersiap-siap untuk pulang. Inilah kegiatan penulis selama melaksanakan
Pendidikan Sistem Ganda di Ruangan MDF.
D.
Permasalahan
yang dihadapi
Permasalahan
yang sering di dapat penulis pada waktu melakukan kegiatan PSG di ruangan Main
Distribution Frame (MDF):
1. Sering
berbeda nomor antara nomor yang sudah tertera di SPK dengan nomor yang
terpasang di Blok Horizontal/EQN.
2. Tidak
menyalanya nomor telepon yang sudah terpasang.
E.
Pemecahan
Masalah
1.
Mengatasi
perbedaan nomor pada saat penjumperan
Untuk
mengatasi adanya perbedaan nomor maka penulis harus melakukan pengecekan
terlebih dahulu, sebelum melakukan penjumperan baik Telepon maupun Speedy.
2.
Mengatasi
saluran yang tidak menyala
Untuk mengatasi saluran
telpon yang tidak menyala maka penulis bisa melakukan pengecekan pada terminal
blok Primer dan terminal blok EQN,
maupun bila masih belum menyala maka penulis akan melakukan penjumperan ulang.Visi dan Misi (Tujuan dan Manfaat) PSG
A. Latar
Belakang
Pada saat ini perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi sudah mengalami
kemajuan yang sangat pesat seiring zaman. Berbagai informasi yang terjadi di
berbagai belahan dunia, kini telah dapat langsung kita ketahui berkat kemajuan
teknologi sekarang (globalisasi).
Tentu kemajuan teknologi ini menyebabkan
perubahan yang begitu besar pada kehidupan umat manusia dengan segala peradaban
dan kebudayaannya yang dulu tidak modern. Perubahan ini juga memberikan dampak
yang begitu besar terhadap transformasi yang ada di masyarakat dan khususnya
terhadap penyediaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) pada bidang
telekomunikasi yang menjadi tuntutan dalam dunia industri yang membutuhkan
pekerja yang profesional.
Menyikapi perkembangan dunia
telekomunikasi inilah diperlukan upaya penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM)
yang mampu dan terampil melalui jalur pendidikan formal. SMK Telkom Sandhy
Putra Banjarbaru merupakan salah satu SMK yang berupaya mengembangkan dan
meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) berbasis Telekomunikasi dan Informasi,
yakni menjadikan manusia seutuhnya yang memiliki wawasan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sertaturut
bertanggung jawab terhadap kualitas lulusan agar memiliki kompotensi dan
kemampuan seperti tuntutan dunia industri.
Untuk itu, melalui Praktek Kerja
Industri inilah yang merupakan suatu kegiatan pendidikan yang dilakukan siswa
pada dunia usaha dan dunia industri khususnya telekomunikasi guna menerapkan
ilmu yang diperoleh selama di bangku sekolah untuk diaplikasikan pada dunia
usaha dan dunia industri yang bertujuan untuk menambah pengalaman dan sekaligus
merupakan wadah pengenalan lingkungan kerja bagi siswa untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilannya. Sehingga pada saat memasuki dunia kerja mereka
tidak merasa gugup dan canggung lagi.
B. Tujuan
1.
Tujuan Pelaksanaan Praktek
a. Memberikan
pengalaman kerja secara langsung serta mampu menyelesaikan permasalahan yang
timbul di lapangan.
b. Membentuk
sikap / perilaku siswa yang lebih positif melalui penyesuaian diri dengan
lingkungan kerja di tempat PSG.
c. Mengukur
potensi siswa setelah dihadapkan pada berbagai masalah di lapangan.
d. Memupuk
kerjasama antar tim secara baik.
e. Siswa
mampu memahami, memantapkan dan mengembangkan pelajaran di sekolah dan
menerapkannya di lapangan.
f. Mengembangkan
dan memantapkan sikap profesional yang di perlukan siswa untuk memasuki
lapangan kerja sesuai dangan bidangnya.
g. Menghasilkan
lulusan – lulusan yang memiliki keahlian profesional yaitu lulusan yang
memiliki pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sama dengan tuntutan
lapangan kerja yang semakin kompetitif.
2.
Tujuan Pembuatan Laporan
a. Siswa mampu mencari alternatif
pemecahan masalah kejuruan sesuai dengan program studi yang dipilih secara
lebih luas dan mendalam yang terungkap dari laporan yang disusun.
b. Sebagai studi banding antar teori
yang di terima di sekolah dengan praktek di lapangan yang sesungguhnya.
c. Melatih siswa agar dapat
menuangkan ide-idenya kedalam karya tulis.
d. Meningkatkan efisiensi dan
efektifitas proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas dan
profesional.
e. Untuk melengkapi persyaratan dalam
uji kompetensi dan nilai PSG
SMK Telekomunikasi Sandhy Putra Banjarbaru.
C. Manfaat Pendidikan Sistem
Ganda
1. Manfaat Bagi Siswa
a. Agar siswa dapat mempraktekkan ilmu atau teori yang didapat disekolah dalam
kegiatan nyata di DU/DI
b. Siswa mendapatkan ilmu tambahan yang tidak di dapat di sekolah.
c. Siswa mendapatkan pengalaman kerja di kantor/instansi tempat PSG
masing masing
2. Manfaat Bagi Dunia Industri (DU/DI)
a. Perusahaan atau instansi merasa sangat terbantu dengan adanya siswa PSG
b. Perusahaan
atau Instansi dapat membantu dalam memberikan ilmu pengetahuan kepada para
siswa PSG
Main Distribution Frame
MDF sering juga disebut dengan Rangka Pembagi Utama (RPU).
MDF adalah suatu ruangan yang berada di dekat sentral telepon yang merupakan tempat
persambungan antara kabel dari sentral dengan kable yang berada di luar sentral telepon.
A. Fungsi MDF :
1. Tempat penyambungan antara kabel primer dengan kabel sentral.
2. Tempat pengetesan dan melokalisir gangguan.
3. Tempat pemblokiran sementara / pengglosiran pelanggan yang menunggak administrasi.
4. Flexsibilitas saluran.
a. Persyaratan ruang MDF:
1) Lokasi MDF
MDF harus berada di dekat ruang sentral , karena seperti yang disebutkan diatas , MDF adalah tempat penterminasian kabel dari sentral dangan kabel yang kearah luar. MDF biasanya terletak di bawah sentral telepon untuk STO bertingkat atau di samping sentral telepon untuk STO yang tidak bertingkat.
2) Keadaan di ruang MDF:
a) Ruangan harus selalu bersih.
b) Mempunyai ventilasi yang baik.
c) Dilengkapi Fire Alarm Protector dan Alat Pemadam.
d) Dilengkapi tangga sorong beroda dengan tinggi yang sesuai ruang MDF.
e) Suhu ruangan harus selalu terjaga karena perangkat di dalamnya sangat rentan terhadap suhu tinggi. Biasanya suhu di ruangan MDF berkisar antara 16 derajat C – 20 derajat C.
Perangkat dan Peralatan di Ruang MDF
1. Blok Terminal Vertikal
Blok terminal vertikal disebut juga Primer, dihubungkan dengan blok terminal horisontal menggunakan jumper wire. Pada STO SPC analog maupun SPC digital blok terminal yang digunakan berkapasitas 100 pair. Blok terminal vertikal berfungsi sebagai :
a. Tempat pengisoliran dan pengetesan.
b. Menghubungkan Kable Primer dengan Kabel jumper dari EQN pada jaringan Telepon biasa.
c. Menghubungkan kabel primer dengan kabel jumper dari terminal blok DSLAM yang kemudian diteruskan ke terminal Blok Vertikal pada jaringan Telepon Speedy.
Gambar Blok Terminal Vertikal
2. Blok Terminal Horisontal
Rak ini disebut juga dengan EQN, dipasang pada pada RPU ke arah sentral dengan kapasitas 100 pair. Cara menterminasikan sama dengan blok terminal vertikal. blok terminal horisontal berfungsi sebagai:
a. Terminasi awal di MDF.
b. Tempat penyimpanan nomor-nomor pelanggan.
c. Menghubungkan kabel dari sentral menuju blok terminal vertikal pada jaringan telepon biasa.
d. Menghubungkan kabel dari sentral dengan kabel jumper menuju blok terminal DSLAM kemudian diteruskan ke blok terminal vertikal pada jaringan Speedy.
Gambar Blok Terminal Horisontal
3. Digital Subscriber Link Acces Multiplex (DSLAM)
DSLAM adalah perangkat jaringan yang terletak di dekat lokasi pelanggan, yang menghubungkan sambungan pelanggan digital kepada backbone internet berkecepatan tinggi dengan menggunakan teknin multiplexing.
Ada 2 macam DSLAM, yaitu:
a. DSLAM-IN berfungsi untuk menghubungkan antara kabel jumper dari blok terminal horisintal / EQN dengan kabel yang menuju DSLAM-OUT.
Gambar DSLAM-IN
b. DSLAM-OUT berfungsi menghubungkan antara kabel dari DSLAM-IN dengan kabel yang menuu ke blok terminal vertikal / primer.
Gambar DSLAM-OUT
4. Test phone
Digunakan untuk mengetes atau mengecek saluran yang sudah diinstal tembus atau mati.
Gambar Test phone
5. Insert Tool / Krone
Alat menyisipkan dan memotong kabel jumper saat penjumperan pada EQN, Primer, dan DSLAM.
Gambar Insert Tool
6. Kabel Jumper
Menghubungkan EQN dengan primer, EQN dengan DSLAM, DSLAM dengan primer.
Gambar Kabel Jumper
7. Tang potong dan tang jepit
Untuk memotong , mengupas , dan menjepit kabel.
Gambar Tang potong dan tang jepit
8. Ulir
Berfungsi memutar inti kabel pada blok terminal berbentuk batang
Kegiatan di ruang MDF yaitu :
1. Pencabutan nomor telepon yang sudah mati dengan port number EQN 7-0-16-8 dan Primer RAZ209.
2. Pencabutan nomor speedy yang sudah mati dengan port number EQN ke DSLAM-IN (24-1-9-6 ke 13-3-31) dan primer ke DSLAM-OUT (RBA899 ke 13-3-31).
3. Pasang baru atau penjumperan telepon dan speedy dengan port number EQN ke DSLAM-IN (20-5-5-3 ke 20-9-37) dan primer ke DSLAM-OUT (RJ013 ke 20-9-37)
Cara Kerja :
1. Pencabutan nomor telepon yang sudah mati, dengan cara :
a. Melakukan pengetesan di EQN dan primer sesuai data SPK yang diberikan pembimbing. Contoh port number EQN 7-0-16-8 dan Primer RAZ209
b. Colokan ujung kabel test phone ke lubang EQN dan juga primer. Tekan angka “141” pada test phone, jika terdengar nada sibuk maka nomor tekepon itu sudah mati atau sudah tidak berlangganan.
c. Gunakan Insert tool / Krone untuk mencabut kabel di blok terminal horisontal / EQN, jika terdapat di blok terminal horisontal yang berbentuk batang maka gunakan ulir untuk melepasnya.
d. Untuk mencabut kabel jumper di blok terminal vertikal / primer gunakan insert tool.
e. Tariklah dari salah satu ujung kabel jumper, seandainya terasa keras, kabel jumper itu terjepit. Telusurilah kable itu sampai bisa ditarik dengan mudah.
2. Pencabutan nomor speedy yang sudah mati, dengan cara:
a. Lakukan pengetesan seperti cara yang sama dengan pencabutan nomor telepon. Perbedaanya EQN tersambung ke DSLAM-IN dan primer terhubung ke DSLAM-OUT. Contoh port number EQN ke DSLAM-IN (24-1-9-6 ke 13-3-31) dan primer ke DSLAM-OUT (RBA899 ke 13-3-31)
b. Cabut kabel jumper dari EQN dan Primer dengan menggunakan insert tool / krone dan gunakan ulir untuk mencabut inti kabel jika blok terminal berbentuk batang.
c. Gunakan bagian yang terdapat di ujung insert tool / krone untuk mencabut kabel jumperr di DSLAM-IN dan DSLAM-OUT yang sudah diketahui mati atau terdengar nada sibuk.
d. Tariklah salah satu ujung kabel jumper, jika saat menarik terasa keras, kable jumper itu terdesak atau terjepit di antara kabel yang lainnya. Telusuri kabel itu sampai bisa ditarik dengan mudah.
3. Pasang baru atau penjumperan jaringan telepon dan speedy dengan port EQN ke DSLAM-IN (20-5-5-3 ke 20-9-37) dan primer ke DSLAM-OUT (RJ013 ke 20-9-37). Dengan cara:
a. masukan kabel ke ring kecil yang sudah tersedia agar kabel tidak berantakan. Alurkan kabel dari blok terminal horisontal / EQN yang akan dipasang baru menuju blok terminal vertikal / primer.
Gambar Tang potong dan tang jepit
8. Ulir
Berfungsi memutar inti kabel pada blok terminal berbentuk batang
Kegiatan di ruang MDF yaitu :
1. Pencabutan nomor telepon yang sudah mati dengan port number EQN 7-0-16-8 dan Primer RAZ209.
2. Pencabutan nomor speedy yang sudah mati dengan port number EQN ke DSLAM-IN (24-1-9-6 ke 13-3-31) dan primer ke DSLAM-OUT (RBA899 ke 13-3-31).
3. Pasang baru atau penjumperan telepon dan speedy dengan port number EQN ke DSLAM-IN (20-5-5-3 ke 20-9-37) dan primer ke DSLAM-OUT (RJ013 ke 20-9-37)
Cara Kerja :
1. Pencabutan nomor telepon yang sudah mati, dengan cara :
a. Melakukan pengetesan di EQN dan primer sesuai data SPK yang diberikan pembimbing. Contoh port number EQN 7-0-16-8 dan Primer RAZ209
b. Colokan ujung kabel test phone ke lubang EQN dan juga primer. Tekan angka “141” pada test phone, jika terdengar nada sibuk maka nomor tekepon itu sudah mati atau sudah tidak berlangganan.
c. Gunakan Insert tool / Krone untuk mencabut kabel di blok terminal horisontal / EQN, jika terdapat di blok terminal horisontal yang berbentuk batang maka gunakan ulir untuk melepasnya.
d. Untuk mencabut kabel jumper di blok terminal vertikal / primer gunakan insert tool.
e. Tariklah dari salah satu ujung kabel jumper, seandainya terasa keras, kabel jumper itu terjepit. Telusurilah kable itu sampai bisa ditarik dengan mudah.
2. Pencabutan nomor speedy yang sudah mati, dengan cara:
a. Lakukan pengetesan seperti cara yang sama dengan pencabutan nomor telepon. Perbedaanya EQN tersambung ke DSLAM-IN dan primer terhubung ke DSLAM-OUT. Contoh port number EQN ke DSLAM-IN (24-1-9-6 ke 13-3-31) dan primer ke DSLAM-OUT (RBA899 ke 13-3-31)
b. Cabut kabel jumper dari EQN dan Primer dengan menggunakan insert tool / krone dan gunakan ulir untuk mencabut inti kabel jika blok terminal berbentuk batang.
c. Gunakan bagian yang terdapat di ujung insert tool / krone untuk mencabut kabel jumperr di DSLAM-IN dan DSLAM-OUT yang sudah diketahui mati atau terdengar nada sibuk.
d. Tariklah salah satu ujung kabel jumper, jika saat menarik terasa keras, kable jumper itu terdesak atau terjepit di antara kabel yang lainnya. Telusuri kabel itu sampai bisa ditarik dengan mudah.
3. Pasang baru atau penjumperan jaringan telepon dan speedy dengan port EQN ke DSLAM-IN (20-5-5-3 ke 20-9-37) dan primer ke DSLAM-OUT (RJ013 ke 20-9-37). Dengan cara:
a. masukan kabel ke ring kecil yang sudah tersedia agar kabel tidak berantakan. Alurkan kabel dari blok terminal horisontal / EQN yang akan dipasang baru menuju blok terminal vertikal / primer.